29 Oktober 2010

Arjuno

ARJUNO - WELIRANG, Jawa Timur

Compiler : Dedi Suhadi (dsuhadi@vsi.esdm.go.id)

Editor :Asnawir Nasution


Keterangan Umum

Nama

:

G. Arjuno-Welirang

Nama Lain

:

-

Nama Kawah

:

Tilasgeni, Jero, Kembar, Abil, Argopuro, Plupuh, Pasar Dieng dan beberapa kawah lainnya yang tidak mempunyai nama.

Lokasi

:

a. Koordinat : 7o 40’ – 7o 53’ LS dan 112 o 317” – 112 42’52” BT

b. Secara administratif termasuk Kab. Malang, Mojokerto dan Pasuruan.

Ketinggian

:

G. Arjuno 3339 m dpl., G. Welirang 3156 m dpl.

Kota Terdekat

:

Tretes

Tipe Gunungapi

:

Gunungapi strato type A.

Pendahuluan

Cara Pencapaian : Pendakian ke puncak G. Arjuno-Welirang dapat dilakukan dari 2 arah yaitu :

No.

Lokasi

Cara Pencapaian

1

Puncak komplek G. Arjuno-Welirang

Dari arah timurlaut melalui Desa Pecalukan - Tretes pada ketinggian 800 m dpl., dapat dilakukan dengan kendaraan roda empat

2

Puncak komplek G. Arjuno-Welirang

Dari arah baratlaut melalui desa Trawas – kampung Jurang Kwali, Kabupaten Pasuruan, jalan yang ditempuh agak berat karena melalui jalan setapak yang curam.

Inventarisasi Sumberdaya Gunungapi

Sumber daya alam komplek G.Arjuno-Welirang adalah bahan galian berupa belerang yang terdapat pada kawah Plupuh dan kawah Jero.

Wisata

Potensi wisata di kawasan G. Arjuna-Welirang terdapat di daerah :

· Cangar-Sumber Brantas, Batu Malang ; berupa Taman Hutan Raya R. Soeryo dengan beberapa lokasi mata airpanas.

· Selekta, Batu Malang ; merupakan daerah wisata dimana terdapat Pesanggrahan dan Vila Real Estate, serta juga kolam renang.

· Songoriti, Batu Malang ; yang merupakan tempat wisata alam pegunungan, terdapat mata airpanas.

· Singosari, Malang ; merupakan salah satu tempat bersejarah dimana terdapat 2 komplek candi yaitu candi Renggo dan candi Sumberawan.

· Agrowisata perkebunan Wonosari, Lawang, Malang ; merupakan daerah perkebunan teh.

· Padusan, Pacet, Mojokerto; merupakan daerah wisata gunungapi dimana terdapat mata airpanas, air terjun dan juga merupakan daerah perkemahan.

· Tretes, Pandaan, Pasuruan ; merupakan daerah wisata dimana terdapat air terjun Kakek Bodo.

· Jatiarjo, Prigen, Pasuruan; merupakan daerah wisata berupa Taman Safari Indonesia di Jawa Timur.

SEJARAH LETUSAN


Tahun

Nama Gunung/Kawah

aktivitas Letusan

Produk Letusan

1950

Di bagian baratlaut G. Welirang

Letusan abu pada ketinggian antara 2500 sampai 2700 m

Abu

1952

Kw.Plupuh (bagian baratlaut 4 km dari puncak).

Hembusan asap putih tebal dan lumpur belerang berwarna putih kekuningan yang penyebarannya mencapai beberapa ratus meter

Lumpur

Perioda Letusan

Selang waktu istirahat terpendek aktivitas G. Arjuno-Welirang yang tercatat dalam sejarah adalah 2 tahun, sedangkan terpanjang belum ada karena sejak letusan kedua sampai saat sekarang (2001) belum terjadi letusan lagi.

GEOLOGI



Kompleks G. Arjuno-Welirang mempunyai beberapa kerucut di puncaknya yaitu : Kerucut G.Arjuno ( 3339 m dpl., kerucut tertua), Kerucut G.Bakal (2960 m dpl.), Kerucut G.Kembar II (3126 m dpl.), Kerucut G.Kembar I (3030 m dpl.), dan Kerucut G.Welirang (3156 m dpl.). Kerucut-kerucut tersebut terbentuk akibat perpindahan titik erupsi yang membentuk kelurusan berarah tenggara – baratlaut dan dikontrol oleh sesar normal. Selain kerucut-kerucut tersebut terdapat pula beberapa kerucut parasit yang merupakan hasil letusan samping pada tubuh Kompkeks G. Arjuno-Welirang. Kerucut parasit tersebut adalah G.Ringgit (2477 m dpl.) di bagian timurlaut, G.Pundak (1544 m dpl.) dan G.Butak (1207 m dpl.) di bagian utara, serta dua buah kerucut lainnya yaitu G.Wadon dan G.Princi yang terdapat pada tubuh bagian timur.

Batuan penyusun Kompleks G. Arjuno-Weliran dihasilkan oleh tiga buah erupsi pusat dari G.Arjuno Tua, G.Arjuno Muda dan G.Welirang berupa aliran lava, aliran piroklastik, jatuhan piroklastik dan lahar yang sebarannya ke arah utara dan barat (Berita Berkala Vulkanologi, Edisi Khusus, 1992, G. Arjuno Welirang).

GEOFISIKA


-

GEOKIMIA


Jenis Batuan

Lava yang dihasilkan oleh G. Arjuno terdiri dari basalt olivin dan andesit pyroksen, sedangkan dari G.Welirang adalah andesit augit hyperstein {Verbeek-Fennema(1896), dalam Catalogue of the active volcanoes of the World Including Solfatara Fields, Part 1}.

Analisis Gas

Hasil analisis gas kawah Plupuh yang dilakukan oleh BPPTK, Yogyakarta (dalam Laporan Potensi Endapan Belerang, Iman K. Sinulingga dkk, 1999) adalah :

Hasil Analisis Gas Lengkap

Nomor : 980830/G/KP-1

Lokasi Pengukuran : Kompleks G.Arjuno-Welirang

Cuaca/Kecepatan Angin : Cerah - Sedang

Kelembaban/Ketinggian : ± 3050 meter dpl.

Tanggal/Jam : 30 Agustus 1998 / 10.00 WIB

DATA PENGUKURAN

NILAI

SATUAN

Suhu Lokasi Sampling

160 – 166

O C

Suhu Udara Lokasi Sampling

13 - 14

O C

No.

GAS

% Mol

KETERANGAN

1

H2

-


2

H2S

11,97

Lokasi Contoh/Koordinat : Kawah Plupuh /

3

HCl

10,23

700 44’ LS dan 112034,4’ BT

4

SO2

24,30

Metode Analisis :

5

O2 + Ar

4,89

Khromatografi Gas; Perhitungan untuk basis

6

N2

17,62

kering (tanpa air)

7

CO

-


8

CH4

-


Keterangan : Bau gas yang sangat menyengat disertai suara blazer yang kuat.

Dari hasil analisis gas tersebut terlihat bahwa gas SO2 cukup dominan.

Analisis Air

Mata air panas yang terdapat di sekitar G. Arjuno-Welirang terdiri dari 4 kelompok sumber mata airpanas, yaitu :

1. Kelompok mata airpanas Padusan, Tretes kecamatan Trawas.

Mata airpanas ini tersebar di beberapa tempat sepanjang tepi sungai yang diambil contoh airnya dan dinamakan :

a. Padusan 1, pada ketinggian 860 m, sumber berupa bak 2x2 m2 , debit 1 l/det, ada oksida besi, lumut, suhu udara 23,5°C, sedangkan suhu air 39,5°C dan PH air sekitar 7 (netral).

b. Padusan 2, berupa kolam renang, pada ketinggian 855 m, debit air 2 l/det, ada oksida besi suhu udara 22°C, suhu air 46°C dan PH air netral.

c. Padusan 3, berupa mata airpanas di tepi sungai berbentuk kolam kecil berukuran 1x1 m2 , ada oksida besi, gelembung gas, suhu air 48°C, suhu udara 23°C, PH air netral, debit I l/det.

d. Padusan 4, mata airpanas yang letaknya 4 km dari kolam renang Padusan ke arah tenggara, pada ketinggian 870 m, suhu air 24°C, suhu udara 19°C, terdapat oksida besi dan sinter carbonat, PH air hampir netral.

2. Kelompok mata airpanas Cangar (Jurang Kwali), Kecamatan Batu.

Pada kelompok ini terdapat 4 sumber mata airpanas (Cangar 1 dan Cangar 2), dimana yang di ambil sebagai contoh 2 sumber mata airpanas karena letaknya relatif berdekatan.

a. Cangar 1, pada ketinggian 1570 m, suhu air 47°C, suhu udara 37,89°C, debit 2 l/det, terdapat sinter carbonat, PH air 6,5.

b. Cangar 2, letaknya 100 m ke arah selatan pada ketinggian 1570 m, suhu air 47°C, debit 20 l/det, PH netral.

3. Kelompok sumber mata airpanasSongoriti.

Letaknya di halaman hotel Songoriti, kecamatan Batu, pada ketinggian 1005 m, suhu air 47°C, suhu udara 22°C, terdapat oksida besi, luas kenampakan 4x4 m2, PH air netral.

4. Kelompok sumber mata airpanas Kasinan

Sumber mata airpanas ini terdapat pada ketinggian1175 m, di kaki G. Panderman, terdapat oksida besi sangat kuat, gelembung udara, suhu udara 26°C, suhu air 32°C, debit 2 l/det, PH air 6,5. Di daerah tersebut mengalir air dingin (sebagai pembanding) dengan suhu 24°C. Lokasi mata airpanas ini terdapat pada jarak sekitar 3 km dari sumber mata airpanas Songoriti ke arah selatan.

Hasil analisa kimia air panas tersebut adalah sbb :

Lokasi

Konsentrasi (ppm)

Contoh

D.H.

PH

Cl -

SO4 - -

B

SIO2

NA+

Padusan 1

1340

6,50

196,83

136,25

3,33

124

12,2

Padusan 2

1530

6,65

333,91

100

4,15

131

266,67

Padusan 3

1530

6,85

307,62

70

4,17

116

266,67

Padusan 4

1710

6,68

288,22

65

4,77

150

280

Cangar 1

770

6,50

39,93

60,5

2,23

80

90,91

Cangar 2

450

6,51

29,52

57

1,53

78

59

Songoriti

3500

6,50

1476,24

32,5

54,11

137

821,42

Kasinan

760

6,30

119,51

25,5

4,33

97

9









D.H. = Daya Hantar Listrik

Lokasi

Konsentrasi (ppm)

Contoh

K +

Li +

Ca ++

Mg ++

HCO3 -

Fe +++

As

Padusan 1

4,55

0,16

85,05

112,42

634,23

1

0,09

Padusan 2

73,08

1,40

171,08

96,78

941,64

0

0,20

Padusan 3

73,08

1,40

146,64

105,58

1030,58

0

0,11

Padusan 4

80,76

1,60

151,53

117,31

1072,43

0

0,07

Cangar 1

33,79

0,53

82,12

65,99

540,96

1

0,07

Cangar 2

17,36

0,50

43,99

34,22

261,15

0,5

0,08

Songoriti

59,09

2,16

133,44

171,08

811,44

1

0,75

Kasinan

16,67

0,43

58,66

53,77

496,19

1

0,11









Peneliti lainnya yang juga meneliti mata airpanas Cangar adalah Iman Sinulingga dkk, 1998. Sumber mata airpanas ini terdapat pada ketinggian1510 m, pada posisi geografis 7°44,5 LS dan 112°32 BT., yaitu airpanas yang keluar dari retakan-retakan pada ujung lidah lava hasil kegiatan G. Kembar 1, dimana temperatur airpanas 43,6°C dengan PH 6,23. Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa airpanas tersebut tergolong jenis air karbonat yang dicerminkan oleh tingginya konsentrasi HCO3.

Tabel hasil analisis kimia airpanas tersebut adalah sbb:

Lokasi

Konsentrasi (ppm)

Contoh

PH

Cl -

SO4 -

B

SIO2

NA+

K+

Li+

980831/A/C-1

6,23

310,13

58,47

0,50

77,63

64,10

17,92

1,80

Lokasi

Konsentrasi (ppm)

Contoh

Ca ++

Mg ++

HCO3 -

Fe +++

As

NH3

F

DHL

980831/A/C-1

57,50

27,00

724,68

0,00

0,10

0,00

0,50

920


Sumber

Hadisudewo D.,1982, Penelitian Geokimia Daerah Panasbumi Cangar-Padusan, Komplek G.Arjuno-Welirang-Anjasmoro, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Direktorat Vulkanologi, Bandung.

Mitigasi Bencana Gunungapi


Sistem Pemantauan

Pemantauan kegiatan G.Arjuno-Welirang secara berkesinambungan dilakukan oleh Pos Pengamatan G. Arjuno Welirang yang terletak di desa Sukoreno, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, yang meliputi metoda :

a. Visual

b. Seismik

Peta Daerah Bahaya.

Peta Daerah Bahaya G. Arjuno-Welirang dikelompokkan menjadi 2 yaitu Daerah Bahaya dan Daerah Waspada.

1. Daerah Bahaya adalah daerah yang letaknya sekitar 5 km dari pusat erupsi. Daerah ini bias terkena atau terlanda aliran lava, aliran piroklastik, bom vulkanik dan bahan lepas lainnya. Luas daerah bahaya ini lebih kurang 56,6 km2 dan tidak berpenduduk.

2. Daerah Waspada adalah daerah di luar darah bahaya dengan radius 8 km dari pusat erupsi dan merupakan perluasan dari Daerah Bahaya. Untuk bahaya lahar hujan daerah ini diperluas sepanjang sungai yang berhulu di bagian puncak. Luas Daerah Waspada di sekitar Arjuno-Welirang lebih kurang 183,29 km2 dengan jumlah penduduk 63.721 orang yang tersebar dalam 19 pedesaan.

DAFTAR PUSTAKA


Neuman van Padang,M.,1951, Catalogue of the active volcanoes of the World Including Solfatara Fields,v.1 Indonesia p. 138 -139.

Kusumadinata,K.,1979, Data Dasar Gunungapi Indonesia, Direktorat Vulkanologi.

Kasturian, P., Wirasaputra A.,1980, Pemeriksaan Puncak dan Pemetaan Daerah Bahaya G.Arjuno-Welirang.

Hadisudewo D.,1982, Penelitian Geokimia Daerah Panasbumi Cangar-Padusan, Komplek G.Arjuno-Welirang-Anjasmoro, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Direktorat Vulkanologi, Bandung.

Bronto,S., A. Zaenudin dan R.Dasoeki Erfan, 1985, Peta Geologi G. Arjuno Welirang, Jawa Timur, Direktorat Vulkanologi, Bandung.

Berita Berkala Vulkanologi, Edisi Khusus, 1992, G. Arjuno Welirang,

Deden Wahyudin dan N. Djuhana, 1995, Laporan Pengamatan / Pengawasan Kegiatan Vulkanik G. Arjuno Weliran, Jawa Timur, Proyek Pengamatan / Pengawasan dan Pemetaan Gunungapi, Direktorat Vulkanologi, Bandung.

Rizal Dasoeki Erfan dkk, 1999, Inventarisasi Potensi Wisata Gunungapi di Komplek G.Arjuno-Welirang, Malang-Pasuruan, Jawa Timur, Direktorat Vulkanologi, Bandung.

4 komentar:

  1. gan boleh minta sumbernya gk dari Hadisudewo D.,1982, Penelitian Geokimia Daerah Panasbumi Cangar-Padusan, Komplek G.Arjuno-Welirang-Anjasmoro, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Direktorat Vulkanologi, Bandung.
    Tolong kirimin email ke saya, erycode@gmail.com
    Sya buat referensi skripsi. Terima Kasih

    BalasHapus
  2. Kang Yasa ada softcopy reverensi dari Hadisudewo D, 1982? Bisa di share ke email saya ? Kalo bisa ini emailnya nurwatideny@gmail.com
    InsyaAlloh buat tambahan referensi penelitian.
    Terimakasih kang Yasa :D

    BalasHapus
  3. Saya juga boleh minta sumbernya mas? Buat referensi skripsi. Tolong kirim ke email saya.. smaulidah28@gmail.com

    BalasHapus
  4. G butakk cuma 1000++ dpl ,masih tinggi g.pundhak?? Wtf

    BalasHapus